Sabtu, 17 Desember 2011

anak pedesaan

sebuah ironi kehidupan yang sangat mengenaskan,indah nya senyum teman sebaya tak dinikmati oleh anak-anak seperti mereka,ini berbanding terbalik dengan para wakil mereka di gedung dewan yang se_enaknya tidak masuk kerja/tidak mengikuti rapat malah seenaknya sendiri,andai anggota dewan masih memperdulikan mereka,dan membangun NEGARA ini dengan keseriusan,pasti negara ini tak akan tertinggal dengan bangsa lain,andai seluruh anak-anak indonesia bisa menikmati indahnya bangku sekolah syukur-syukur sampai bangku kuliah.
faktor budaya dan lainnya mempenaruhi anak-anak ini untuk membantu orang tuannya yang sedang dalam masa panen,faktor orang tua juga berpengaruh.andai semua orang tua perduli terhadap pendidikan anaknya.pasti mereka lebih mementingkan sekolah anak mereka dari pada sekedar untuk membantu masa panen orang tua mereka.
sungguh mengenaskan.

Selasa, 13 Desember 2011

tahapan evaluasi

Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi pada promosi kesehatan pada dasarnya memiliki kesamaan dengan tahap evaluasi pada prosesnya secara umum.. Didalam tahapan evaluasi hal penting yang harus diperhatikan adalah standar ukuran yang digunakan untuk dijadikan suatu pedoman evaluasi. Standar ini diperoleh dari tujuan dan hasil yang diharapkan diadakannya suatu kegiatan tersebut. Kedua standar ini selalu dirumuskan ketika kegiatan ataupun tindakan keperawatan belum diberikan. Selain itu, dalam tahapan evaluasi juga dilakukan pengkajian lagi yang lebih dipusatkan pada pengkajian objektif dan subjektif klien atau objek kegiatan setelah dilakukan tindakan promosi kesehatan. Tujuan evaluasi diantarnya adalah sebagai berikut:
Tujuan umum :
1. Menjamin asuhan keperawatan secara optimal
2. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Tujuan khusus :
1. Mengakhiri rencana tindakan program promosi kesehatan
2. Menyatakan apakah tujuan program promosi kesehatan telah tercapai atau belum
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan terkait program promosi
4. Memodifikasi rencana tindakan promosi
5. Dapat menentukan penyebab apabila tujuan promosi kesehatan belum tercapai.

Standar evaluasi pada promosi kesehatan yang mencakup tujuan serta hasil yang diharapakan selalu dibuat berdasarkan latar belakang kegiatan. Tujuan dari kegiatan promosi kesehatan selalu ditetapkan berdasarkan apa yang hendak dicapai dengan kegiatan promosi kesehatan. Hal ini menjadi penting karena segala tujuan dari kegiatan promosi kesehatan memiliki aspek yang sangat penting dari suatu kegiatan promosi kesehatan.
Tahapan evaluasi dalam kegiatan promosi kesehatan dapat dilakukan dalam berbagai tinjauan. Hal ini meliputi
a. Evaluasi terhadap input
Tahap evaluasi promosi kesehatan dalam hal ini mencakup evaluasi terhadap segala input untuk mendukung terlaksananya kegiatan promosi kesehatan. Evaluasi pada komponen input sangat penting karena input itu sendiri mencakup:
- jumlah ketersediaan sumber daya manusia sebagai pelaksana kegiatan promosi kesehatan
- banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan atau melaksanakan kegiatan
- banyaknya materi dan juga uang yang digunakan untuk mendanai kegiatan.
Segala komponen input tersebut dapat diibaratkan sebagai bahan bakar dalam kegiatan. Oleh karena itu evaluasi pada aspek ini sangat perlu karena baik buruknya suatu kegiatan promosi kesehatan sangat ditentukan seberapa besar input yang ada.
b. Evaluasi terhadap proses
Evaluasi terhadap proses penyelenggaraan promosi kesehatan meliputi:
- Seberapa banyak orang yang memiliki komitmen tinggi untuk melakukan kegiatan promosi kesehatan
- Teori dan konsep dalam pemberian promosi kesehatan
- Dimana kegiatan promosi kesehatan dan dilakukan dan sasarannya
- Media dalam pemberian promosi kesehatan
Evaluasi terhadap proses akan memberikan manfaat yang besar dalam promosi kesehatan. Evaluasi ini akan memperlihatkan bagaimana berjalannya proses promosi kesehatan dari awal hingga akhir. Dari evaluasi ini diharapkan akan diketahui sejauh mana keberhasilan dan kendala dalam suatu kegiatan promosi kesehatan.
c. Evaluasi terhadap hasil dari kegiatan
Evaluasi terhhadap hasil dari suatu kegiatan promosi kesehatan lebih dipusatkan pada pengamatan pada obkjek kegiatan. Dalam hal ini, evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa berhasilkah promosi kesehatan terhadap pengetahuan, tingkah laku, dan sikap klien dalam menjalankan pola hidup sehat. Evaluasi hasil juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengetahui seberapa jauh tujuan diadakannnya promosi kesehatan dapat tercapai.
d. Impact evaluation
Evaluasi terhadap dampak kegiatan promosi kesehatan meliputi melakukan pengkajian terhadap seberapa berhasilkah penyelenggara promosi kesehatan mempengaruhi klien. Selain itu, dengan evaluasi terhadap dampak kegiatan promosi kesehatan kita akan mengetahui seberapa besar dampak suatu kegiatan dilakukan.

Selain itu tindakan evaluasi dapat dilakuak melalui 2 cara yaitu:
1. Evaluasi formatif
• Hasil observasi dan analisa promotor terhadap respon segera pada saat / setelah dilakukan tindakan keperawatan atau promosi kesehatan
• Ditulis pada catatan perawatan
• Contoh: membantu pasien dudukajarkan klien pencucian tangan yang benar dan latihan senam hamil.
2. Evaluasi Sumatif
• Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan sesuai waktu pada tujuan
• Ditulis pada catatan perkembangan

Dari evaluasi kegiatan atau tindakan evaluasi yang dilakukan baik formati maupun sumatif. Promotor dapat mengindikasikan apakah evaluasi bersifat posistif (hasil yang diinginkan terpenuhi) atau negatif (hasil yang tiadak diinginkan menandakan bahwa masalah tidak terpecahkan atau terdapat masalah potensial yang belum diketahui) dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
Ø Apakah rumusan masalah (diagnosa keperawatan) dan masalah-masalah kolaboratif akurat?
Ø Apakah masyarakat mencapai hasil yang diharapkan?
Ø Apakah masyarakat menunjukkan perubahan perilaku dan peningkatan kesadaran berdasarkan kegiatan promosi yang dijalankan?
Ø Apakah masalah-masalah yang dijadikan sebagai diagnosa sudah dapat teratasi?
Ø Apakah kebutuhan masyarakat terkait program promosi kesehatan sudah dipenuhi?
Ø Apakah intervensi yang dilaksanakan harus dipertahankan, diubah atau dihentikan?
Ø Apakah ada masalah yang timbul dimana intervensi yang belum direncanakan atau diimplementasikan?
Ø Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pencapaian tujuan atau kurang tercapainya tjuan?
Ø Apakah prioritas yang harus disusun kembali?
Ø Apakah perubahan-perubahan harus dibuat pada tujuan dan hasil yang diperkirakan?
Pertanyaan-pertanyaan diatas bermanfaat sebagai parameter dalam :
1. Untuk menentukan perkembangan kesehatan masyarakat terkait dengan promosi yang telah dilaksanakn
2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas asuhan atau program promosi kesehatan.
3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan promosi yang telah dilksanakan
4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan.
5. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam pelaksanaan keperawatan
Sehingga dapat diperoleh data objektif untuk menentukan rencana tindak lanjut, apakah intervesi akan terus dilanjutkan (hasil evaluasi positif), diubah (modifikasi tindakan berdasarkan pengkajian terhadap hambatan-hambatan yang muncul selama proses promosi kesehatan) atau dihentikan
















DAFTAR PUSTAKA
Weiss CH(1972).Evaluating action programs:reading in school actions and education(boston:allyn & bacon)
Green LW & levis FM (1986).Meansurunment and evaluation in health education and health promotion(palo alto,CA;Mayfield)
Notoatmojo,soekidjo.promosi kesehatan teori dan aplikasi.jakartarineka cipta.2010